Target PAD Cilacap Rp. 1 Trilyun
CILACAP- Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menar- getkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Cilacap pada tahun 2022 mendatang sudah bisa mencapaiRp 1 triliun.
Bupati menyatakan optimis target tersebut bisa tercapai meskipun besaran PAD yang ditetapkan di dalam APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran (TA) 2018 baru pada besaran Rp 420,59 miliar.
"Untuk mencapai target PAD Rp 1 triliun pada tahun 2022, kami telah membentuk Tim Percepatan Pembangunan yang diketuai oleh Wakil Bu- pati. Kami sengaja membentuk tim percepatan agar semua perangkat daerah bekerja keras guna mengejar target PAD Rp 1 triliun, sehingga tidak ada perangkat daerah yang hanya menjadi penonton saja."
Hal itu dikatakan Bupati Tatto Suwarto Pamuji pada Rapat Koordinasi Perangkat. Daerah yang diselenggarakan di Ruang Rapat Jalabhumi Setda Cilacap, Kamis (152). Rapat diikuti Wakil Bupati Syamsul Auliya Rachman, Asisten Sek-da, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat.,' kepala desa, dan undangan yang lain.
Menurut Bupati, Tim Percepatan Pembangunan diketuai Wakil Bupati, Syamsul Auliya Rachman.
Dia dibantu Wakil Ketua I Plt Sekda Farid Maruf,Wakil Ketua II Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dian Setyabudi, SekretarisIAsisten Administrasi dan Umum Indro Cahyono, dan Sekretaris II Asisten Pemerin- tahan dan Kesra WasiAriyadi.
"Tim Percepatan Pem- bangunan harus dapat memaksi- malkan PAD. Seperti memaksi- malkan PAD dari proyekpemba- ngunan Kilang Pertamina dan PLTU. Jangan sampai Kabupaten Cilacap hanya men- dapatkan debunya saja," kata Bupati.
Dikatakan, ada beberapa pro- gram pokok yang menjadi sasaran tim, yaitu mengawalren- cana tata ruang wilayah (R'IRW) Kawasan Industri Bengawan Donan dan Kawasan Industri Cilacap Timur.
Kemudian mengawal pemanfaatan Rawa Bendungan agar bisa dikembangkan menja- di destinasi pariwisata, mengaw- al pengembangan instalasi peng- olahan air (IPA) milik PDAM Tirta Wijaya agar bisa menyu- plai kebutuhan .air bersih ke . proyek residual fluid catalytic cracker (RFCC) dan refinery development master plan (RDMP) Pertamina secara mak- simal.
Selain itu, tim juga harus mengawal pembentukan Perusda Serba Usaha yang akan melakukan bisnis pengolahan limbah industri PLTU, limbah medis, pengolahan sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF), dan pengolahan limbah yang lain.
Serta mengawal percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai sentra pendistribusian sapi impor, pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) di Jalan Soetomo, dan pengelolaan Sungai Kaliyasa.
WakilBupatiSyamsulAuliya Rachman mengatakan, Tim Percepatan Pembangunan dibentuk dengan SK Bupati Nomor: 13811406 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim dan Sekretariat Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2015, Bupati juga telah membentuk tim serupa.
Namun tim tersebut sekarang telah diperbarui untuk menyesuaikan dengan dinamika pemerintahan yang berkembang dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan arah kebijakan pembangunan Pemkab Cilacap.
"Diharapkan tim yang baru bisa bergerak lebih efektif dan efisien dalam mengawal setiap kegiatan pembangunan agar PAD Kabupaten Cilacap selalu meningkat secara signifikan," katanya.
Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Subiharto mengatakan, Bupati memang menargetkan PAD Kabupaten Cilacap pada tahun 2022 mendatang bisa mencapai Rp 1 triliun.
"Itu target optimis untuk menyemangati seluruh organ- isasi perangkat daerah agar bekerja lebih semangat dan bekerja lebih -keras lagi untuk meningkatkan PAD Kabupaten Cilacap. Terutama OPD yang mempunyai kewenangan memungut retribusi daerah dan pajak daerah," kata Subiharto.
Dikatakan, untuk mencapai target PAD Rp 1 triliun memang cukup berat. Sebab, target PAD pada TA 2018 baru sampai pada besaran Rp 420 miliar. Meski cukup berat tapi bukan berarti target tersebut tidak bisa dicapai. Target PAD Rp 1 triliun bisa saja tercapai tapi tidak bisa dipastikan akan tercapai pada tahun 2022.
"Kalangan anggota Dewan juga menghendaki, PAD Kabupaten Cilacap bisa men- capai Rp 1 triliun. Tapi Dewan tidak memakai target tahun," katanya.
Menurut Subiharto, PAD Kabupaten Cilacap pada TA 2017 sebesarRp 612 miliar kare- na saat itu ada ketentuan dana program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dihitung sebagai PAD. Kalau tidak ada program JKN, PAD TA 2017 hanya Rp 400 miliar. Sedangkan target PAD pada TA 2018 sebesar Rp 420 miliar.
Sumber PAD yang menjadi andalan Pemkab Cilacap, yaitu dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang pada TA 2018 ini ditarget Rp 60 miliar. Kemudian dari pajak mineral bukan logam dan batuan yang setahun bisa mencapai Rp 12,5 miliar.
"Pihak Dewan juga selalu menekankan kepada kami agar setiap tahun PAD naik tapi tidak membebani masyarakat. Upaya yang paling tepat untuk meningkatkan PAD tapi tidak membebani masyarakat, yaitu dengan memperbanyak desti- nasi wisata di Cilacap dan meningkatkan kinerja perusda agar bisa meraih keuntungan yang besar," katanya.
Bupati menyatakan optimis target tersebut bisa tercapai meskipun besaran PAD yang ditetapkan di dalam APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran (TA) 2018 baru pada besaran Rp 420,59 miliar.
"Untuk mencapai target PAD Rp 1 triliun pada tahun 2022, kami telah membentuk Tim Percepatan Pembangunan yang diketuai oleh Wakil Bu- pati. Kami sengaja membentuk tim percepatan agar semua perangkat daerah bekerja keras guna mengejar target PAD Rp 1 triliun, sehingga tidak ada perangkat daerah yang hanya menjadi penonton saja."
Hal itu dikatakan Bupati Tatto Suwarto Pamuji pada Rapat Koordinasi Perangkat. Daerah yang diselenggarakan di Ruang Rapat Jalabhumi Setda Cilacap, Kamis (152). Rapat diikuti Wakil Bupati Syamsul Auliya Rachman, Asisten Sek-da, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat.,' kepala desa, dan undangan yang lain.
Menurut Bupati, Tim Percepatan Pembangunan diketuai Wakil Bupati, Syamsul Auliya Rachman.
Dia dibantu Wakil Ketua I Plt Sekda Farid Maruf,Wakil Ketua II Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dian Setyabudi, SekretarisIAsisten Administrasi dan Umum Indro Cahyono, dan Sekretaris II Asisten Pemerin- tahan dan Kesra WasiAriyadi.
"Tim Percepatan Pem- bangunan harus dapat memaksi- malkan PAD. Seperti memaksi- malkan PAD dari proyekpemba- ngunan Kilang Pertamina dan PLTU. Jangan sampai Kabupaten Cilacap hanya men- dapatkan debunya saja," kata Bupati.
Dikatakan, ada beberapa pro- gram pokok yang menjadi sasaran tim, yaitu mengawalren- cana tata ruang wilayah (R'IRW) Kawasan Industri Bengawan Donan dan Kawasan Industri Cilacap Timur.
Kemudian mengawal pemanfaatan Rawa Bendungan agar bisa dikembangkan menja- di destinasi pariwisata, mengaw- al pengembangan instalasi peng- olahan air (IPA) milik PDAM Tirta Wijaya agar bisa menyu- plai kebutuhan .air bersih ke . proyek residual fluid catalytic cracker (RFCC) dan refinery development master plan (RDMP) Pertamina secara mak- simal.
Selain itu, tim juga harus mengawal pembentukan Perusda Serba Usaha yang akan melakukan bisnis pengolahan limbah industri PLTU, limbah medis, pengolahan sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF), dan pengolahan limbah yang lain.
Serta mengawal percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai sentra pendistribusian sapi impor, pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) di Jalan Soetomo, dan pengelolaan Sungai Kaliyasa.
WakilBupatiSyamsulAuliya Rachman mengatakan, Tim Percepatan Pembangunan dibentuk dengan SK Bupati Nomor: 13811406 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim dan Sekretariat Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Sebelumnya, tepatnya pada tahun 2015, Bupati juga telah membentuk tim serupa.
Namun tim tersebut sekarang telah diperbarui untuk menyesuaikan dengan dinamika pemerintahan yang berkembang dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan arah kebijakan pembangunan Pemkab Cilacap.
"Diharapkan tim yang baru bisa bergerak lebih efektif dan efisien dalam mengawal setiap kegiatan pembangunan agar PAD Kabupaten Cilacap selalu meningkat secara signifikan," katanya.
Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Subiharto mengatakan, Bupati memang menargetkan PAD Kabupaten Cilacap pada tahun 2022 mendatang bisa mencapai Rp 1 triliun.
"Itu target optimis untuk menyemangati seluruh organ- isasi perangkat daerah agar bekerja lebih semangat dan bekerja lebih -keras lagi untuk meningkatkan PAD Kabupaten Cilacap. Terutama OPD yang mempunyai kewenangan memungut retribusi daerah dan pajak daerah," kata Subiharto.
Dikatakan, untuk mencapai target PAD Rp 1 triliun memang cukup berat. Sebab, target PAD pada TA 2018 baru sampai pada besaran Rp 420 miliar. Meski cukup berat tapi bukan berarti target tersebut tidak bisa dicapai. Target PAD Rp 1 triliun bisa saja tercapai tapi tidak bisa dipastikan akan tercapai pada tahun 2022.
"Kalangan anggota Dewan juga menghendaki, PAD Kabupaten Cilacap bisa men- capai Rp 1 triliun. Tapi Dewan tidak memakai target tahun," katanya.
Menurut Subiharto, PAD Kabupaten Cilacap pada TA 2017 sebesarRp 612 miliar kare- na saat itu ada ketentuan dana program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dihitung sebagai PAD. Kalau tidak ada program JKN, PAD TA 2017 hanya Rp 400 miliar. Sedangkan target PAD pada TA 2018 sebesar Rp 420 miliar.
Sumber PAD yang menjadi andalan Pemkab Cilacap, yaitu dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang pada TA 2018 ini ditarget Rp 60 miliar. Kemudian dari pajak mineral bukan logam dan batuan yang setahun bisa mencapai Rp 12,5 miliar.
"Pihak Dewan juga selalu menekankan kepada kami agar setiap tahun PAD naik tapi tidak membebani masyarakat. Upaya yang paling tepat untuk meningkatkan PAD tapi tidak membebani masyarakat, yaitu dengan memperbanyak desti- nasi wisata di Cilacap dan meningkatkan kinerja perusda agar bisa meraih keuntungan yang besar," katanya.
0 Response to "Target PAD Cilacap Rp. 1 Trilyun"
Posting Komentar
Terimakasih mengirim komentar, Anda akan mendapat tanggapan dari kami secepatnya, Terimakasih.