MANTAP, Produksi Padi Cilacap Tembus 8,1 Ton/Ha
CILACAP Meski sempat diserang sejumlah hama dan penyakit, produksi padi di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, Cdacap tetap tinggi. Panen padi perdana di wilayah rtu dilaksanakan secara terpadu pada Selasa (62).
Panen dilakukan oleh Kelompok Tani Harapan Jaya, dibantu petugas penyuluh pertanian, Babinsa, pemerintah desa, hingga Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Karangpucung.
Sesuai dengan penghitungan yang dilakukan, hasil panen padi varietas IR64 mencapai 8,1 ton per hektare.
"Untuk hasil panennya, terhitung mencapai 8,1. ton perhektare," kata Penyuluh Pertanian Kecamatan Karan.gpucung, Hastomo Tri Hari Mardika, seuai panen.
Jumlah hasil panen itu, tergolong lebih tinggi, ketika dibandingkan dengan hasil panen pada tahun lalu. Pada saat itu, produksi padi di wilayah itu, berkisar 7,9 ton per hektare.
" Jadi ketika dibandingkan dengan produksipada tahunlalu, di deIsa ini tergolong meningkat. Meskipun saat usia tanaman masih berkisar satu sampai dua bulanan, itu sempat diserang sejumlah hama dan penyakit," kata dia.
Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung lainnya, Wasiran menambahkan, hama yan sempat menyerang pada wilayah itu, berupa wereng. Sedangkan penyakit.:yang sempat menyerang, itu berupa blas atau patah leher.
Saat itu, pengendalian yang dilakukan,juga ditempuh secara terpadu melalui penyemprotan menggunakan fungisida. Pe nyemprotan itu, memanfaatkan bantuan fungisida dari pemerin tah, melalui Laboratorium Pe ngamatan Hama dan Penyakit Tanaman Banyumas.
" Bantuan difasilitasi oleh petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan)," tuturnya.
Selain itu, semangat petani dalam melakukan pengamatan dan perawatan tanaman, juga menjadi penunj ang lain.
"Sebab dua halini, menjadi hal yang harus rutin dilakukan petani, untuk mengetahui perkembangan kondisi terkini mengenai perkembangan tanaman padi," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Wasiran, bahwa kemunculan hama dan penyakit itu, tidak lepas dari tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Kondisi itu memicu kelembaban, sehingga sangat memungkinkan untuk perkembangbiakan bagi hama dan penyakit," tuturnya.
Pihaknya mengharapkan, 'kemenangan' petani dalam ment ghadapi serangan hama dan penyakit, itu bisa menjadi bekal pada masa tanam berikutnya. "Setidaknya hal yang sudah bagus, seperti pengamatan dan perawatan rutin, sampaipengendalian secara terpadu, supaya bisa dipertahankan ke depannya," kata dia.
Panen dilakukan oleh Kelompok Tani Harapan Jaya, dibantu petugas penyuluh pertanian, Babinsa, pemerintah desa, hingga Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Karangpucung.
Sesuai dengan penghitungan yang dilakukan, hasil panen padi varietas IR64 mencapai 8,1 ton per hektare.
"Untuk hasil panennya, terhitung mencapai 8,1. ton perhektare," kata Penyuluh Pertanian Kecamatan Karan.gpucung, Hastomo Tri Hari Mardika, seuai panen.
Jumlah hasil panen itu, tergolong lebih tinggi, ketika dibandingkan dengan hasil panen pada tahun lalu. Pada saat itu, produksi padi di wilayah itu, berkisar 7,9 ton per hektare.
" Jadi ketika dibandingkan dengan produksipada tahunlalu, di deIsa ini tergolong meningkat. Meskipun saat usia tanaman masih berkisar satu sampai dua bulanan, itu sempat diserang sejumlah hama dan penyakit," kata dia.
Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung lainnya, Wasiran menambahkan, hama yan sempat menyerang pada wilayah itu, berupa wereng. Sedangkan penyakit.:yang sempat menyerang, itu berupa blas atau patah leher.
Pengendalian Hama
"Hama dan penyakit yang sebenarnya cukup berbahaya bagi tanaman dan produktivitas padi, itu sempat menyerang di wilayah itu. Tapi pada akhirnya bisa dikendalikan, sehingga produksi paditetap bagus," katanya.Saat itu, pengendalian yang dilakukan,juga ditempuh secara terpadu melalui penyemprotan menggunakan fungisida. Pe nyemprotan itu, memanfaatkan bantuan fungisida dari pemerin tah, melalui Laboratorium Pe ngamatan Hama dan Penyakit Tanaman Banyumas.
" Bantuan difasilitasi oleh petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan)," tuturnya.
Selain itu, semangat petani dalam melakukan pengamatan dan perawatan tanaman, juga menjadi penunj ang lain.
"Sebab dua halini, menjadi hal yang harus rutin dilakukan petani, untuk mengetahui perkembangan kondisi terkini mengenai perkembangan tanaman padi," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Wasiran, bahwa kemunculan hama dan penyakit itu, tidak lepas dari tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Kondisi itu memicu kelembaban, sehingga sangat memungkinkan untuk perkembangbiakan bagi hama dan penyakit," tuturnya.
Pihaknya mengharapkan, 'kemenangan' petani dalam ment ghadapi serangan hama dan penyakit, itu bisa menjadi bekal pada masa tanam berikutnya. "Setidaknya hal yang sudah bagus, seperti pengamatan dan perawatan rutin, sampaipengendalian secara terpadu, supaya bisa dipertahankan ke depannya," kata dia.
0 Response to "MANTAP, Produksi Padi Cilacap Tembus 8,1 Ton/Ha"
Posting Komentar
Terimakasih mengirim komentar, Anda akan mendapat tanggapan dari kami secepatnya, Terimakasih.