Episode 9 - Pengabdian Bagus Santri Undig di Kadipaten Limbangan

Ilustrasi Pengabdian Santri Undig kepada Kadipaten Limbangan

Pada suatu hari perjalanan Bagus Santri sampailah di sebuah daerah, sebuah kadipaten yang disebut dengan Kadipaten Limbangan yang diperintah oleh Adipati Blagong.

Bagus Santri langsung menuju Kadipaten Limbangan dan menghadap kepada sang Adipati dengan maksud untuk mengabdikan diri di kadipaten Limbangan.

Bagus Santri semula mengira kadipaten ini adalah Kadipaten Donan seperti yang sedang dicarinya.

Singkatnya, apa yang menjadi maksud Bagus Santri untuk mengabdi di kadipaten ini di terima oleh Adipati Limbangan dengan syarat bahwa: “pengabdiannya akan diterima apabila Bagus Santri bersedia mengikuti sayembara yang tengah dikeluarkan dan diumumkan oleh Adipati Donan.”

Adapun sayembara dari Kadipaten Donan tidak lain adalah: “Siapa saja yang dapat melenyapkan da memusnahkan pengganggu ketenteraman Kadipaten Donan yang berupa Burung Garuda Beri, akan mendapatkan hadiah seorang Putri yang cantik jelita, satu-satunya putri dari Adipati Donan, manakala pemenang sayembara itu adalah seorang pria.”

Sedang apabila pemenangnya seorang wanita, maka akan diangkat sebagai putra kadipaten Donan sejajar dengan putrinya sendiri.”

Adipati Limbangan menambahkan dan memesankan kepada Santri Undig, bahwa: “Apabila di kemudian hari nanti, santri undig berhasil dalam sayembara tersebut, hadiah putri kadipaten Donan diserahkan kepada Adipati Liimbangan untuk dipersunting istri bagi Adipati Blagong”. 

Apa yang disyaratkan Adipati Limbangan rupanya disetujui oleh Santri Undig dan berangkatlah santri Undig atau Bagus Santri menuju ke daerah Kadipaten Donan di bagian selatan Kadipaten Limbangan, dekat laut pantai selatan.

Santri Undig semakin tebal keyakinannya bahwa apa yang selama ini dicari akan ketemu juga, yaitu kadipaten Donan yang telah meminjam Keris Pusaka berupa Cis Tilam Putih milik Kadipaten Demak Bintoro.

Share this post