Episode 4 - Peluru Emas dan Sejarah Donan Cilacap

Selang beberapa hari, mereka mendapatkan petunjuk gaib yang merupakan satu ilham: “bentang bambu yang mengelilingi keraton Noesatembini itu akan dapat dihancurkan dengan menggunakan peluru emas” (peluru emas yang dimaksud adalah penyebaran uang emas kepada rakyat).

Sesudah itu maka mereka mempersiapkan untuk membuat “peluru-peluru”, guna menghancurkan benteng bambu yang mengelilingi keraton. Segala kesibukkan terjadi sapai beberapa waktu lamanya.

Para utusan memilih satu tempat untuk mengerjakan dan membuat peluru-peluru emas sebagai alat penghancur benteng bambu itu yang letaknya tidak jauh dari daerah keraton Noesatembini.

Ilustrasi Peluru emas yang digunakan untuk menghancurkan benteng Kerajaan Noesatembini

Sejarah Donan

Mereka menumpang (andon) di satu daerah selama beberapa hari serta melakukan persiapan terakhir guna mengaakan serangan. Di satu saat daerah bekas mereka melakukan persiapan itu kemudian diberi nama “Donan”, satu daerah atau tempat untuk andon.

Pada hari yang telah ditentukan berangkatlah prajurit Pajajaran ituuntuk melakukan serang ke Keraton Noesatembini dengan peluru-peluru emas yang telah dipersiapkan. Dekat dengan rumpun bambu yang membentangi keraton itu ditemukanlah peluru-peluru tersebut. Usaha ini rupanya berhasil.

Sementara itu, di dalam Keraton Noesatembini, para kawula menjadi heran dan terkejut dengan jatuhnya benda-benda yang berkilauan di sela-sela rumpun bambu.

Para kawula berusaha mengambilnya dan menunjukkan kepada yang lain tentang apa yang ditemukannya. Akhirnya dengan ramai-ramai mereka mencari benda yang berkilauan tersebut di sela-sela benteng dengan jalan menebang pohon-pohon bambu itu. Mereka tidak menyadari bahwa tindakan menebangi pohon bambu itu adalah merusak bentengnya sendiri. Maka jalan masuk ke Keraton Noesatembini pun akhirnya terbuka.

Share this post