-->

Episode 20 - Penjagaan Bajak Laut di Segala Arah, Sejarah Daerah Mutean, Kampung Laut

Pada saat itu, Silakan baca episode 19 - Kisah Donan Diserang Bajak Laut -  di daerah sekitar Donan terdapat beberapa kelompok penduduk yang merupakan Kademangan. Masing-masing Demang Wirajuda dibagian sebelah timur, Demang Tjandrajuda di sebelah Tengah, dan Demang Wangsengrana di sebelah Barat. Mereka juga menghadapi kerusuhan yang timbul akibat mengganasnya bajak laut.
Penjagaan cilacap segara anakan kampung laut
Dusun Mutean, Kampung Laut, yang menjadi Pusat Penjagaan di Segara Anakan
 Beberapa kelompok lain setelah adanya bantuan prajurit, penempatannya dibagi menjadi 3 kelompok. Pembagian ini mengingat datangnya bajak laut tidak dapat ditentukan, sementara datang dari arah barat (dari Segara Anakan), dan sekali waktu datang dari arah Timur melalui Samudra Besar.

Ketiga kelompok itu masing-masing dipimpin oleh:
1.    Ki Djaga Praja, yang ditugaskan untuk menjaga dan mengamati bajak laut yang datang dari arah Timur dengan pertahanannya di ujung tenggara kota Cilacap, Tjongot Wetan.
2.    Kelompok yang di Tengah dipimpin oleh Ki Djaga Laut dengan membuat pertahanan di atas air Segara Anakan. Ketika Ki Djaga Laut meninggal, dimakamkan di daratan Nusakambangan di sekitar Kembang Kuning. Daerah pertahanan di Segara Anakan dalam perkembangannya menjadi Kampung Laut sekarang ini.
3.    Ki Djaga Resmi, memimpin kelompok ketiga dengan membuat pertahanan di sebelah barat Nusakambangan pada muara Kali Citanduy (termasuk daerah Jawa Barat). Ketika Ki Djaga Resmi meninggal, dimakamkan di Pamotan, sekarang termasuk dalam Kabupaten Banjar , Jawa Barat.

Dengan ditempatkannya kelompok-kelompok penjaga di daerah tengah (Segara Anakan) dalam perkembangannya daerah itu menjadi semakin banyak penghuninya. Sementara prajurit ada yang berkeluarga dan mereka bercocok tanam di daratan yang tidak jauh dari daratan itu, yaitu pulau Nusakambangan.

Awal mula Daerah Mutean, Kampung Laut.
Grumbul yang tertua di segara anakan tidak jauh dari Pulau Nusakambangan adalah Grumbul Mutean. Dalam perkembangannya, grumbul Mutean serta daratan Nusakambangan semakin banyak penghuninya.

Pada suatu ketika, grumbul Mutean mengalami suatu musibah rumah terbakar, sehingga seluruh daerah di grumbul itu musnah ditelan api.

Akibat musibah yang terjadi itu, sebagian penghuni grumbul Mutean berpindah sebagian ke daratan Nusakambangan dan sebagian ke bagian Tengah Segara Anakan.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Episode 20 - Penjagaan Bajak Laut di Segala Arah, Sejarah Daerah Mutean, Kampung Laut"

Posting Komentar

Terimakasih mengirim komentar, Anda akan mendapat tanggapan dari kami secepatnya, Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel