-->

Inilah Sejarah Dan Perkembangan Kesenian Ebeg

Kesenian Ebeg, atau yang biasa orang meyebutnya kesenian Kuda Lumping, atau disebut juga Jaran Kepang. Ya, disebut seperti itu karena memang kesenian ini mengunakan kepang, anyaman dari bambu yang dibentuk menyerupai kuda.

Kesenian Ebeg ini adalah salah satu bentuk kesenian tari yang berasal dari daerah Banyumas, Tarian Ebeg ini menggambarkan prajurit perang yang sedang menaiki kuda. Gerakan tariannya merupakan gambaran kegagahan yang diperagakan oleh setiap pemain Ebeg

Asal-usul atau sejarah kesenian ebeg ini diperkirakan tela ada sejak zaman purba, tepatnya saat manusia masih menganut aliran kepercayaan animisme dan dinamisme.
Sejarah Dan Perkembangan Kesenian Ebeg
Mengapa Kesenain Ebeg dipercaya sebagai salah satu kesenian dari jaman purba? Ini buktinya, dalam kesenian ebeg itu, ada unsur-unsur in trance (kesurupan) atau orang menyebutnya wuru atau yang biasa lebih dikenal dengan istilah mendem.

Bentuk kesenian semacam ini adalah salah satu ciri-ciri kesenian yang muncul pada zaman animisme dan dinamisme, dimana orang masih percaya pada kekuatan-kekuatan alam dan roh halus.

Kesenian Ebeg dipercaya sebagai kesenian asli, karena Kesenian Ebeg ini belum terkena pengaruh dari budaya lain, bahkan dari agama Hindu dan Budha sekalipun yang termasuk agama pertama yang masuk ke Indonesia.

Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam kesenian Ebeg ini, banyak berkisah tentang kehidupan keseharian masyarakat tradisional, wejangan dan bercerita tentang ebeg itu sendiri. Dan lagi, Kesenian Ebeg ini hampir kesemuanya menggunakan logat Bahasa Jawa Ngapak Banyumasan.

Beberapa contoh lagu-lagu dalam Ebeg yang sering dinyanyikan adalah Sekar Gadung, Eling-Eling, Ricik-Ricik Banyumasan, Tole-Tole, Waru Doyong, Ana Maning Modele Wong Purbalingga dan lain-lain.

Kesenian Ebeg, biasanya digelar untuk acara acara seperti hajatan untuk mantu atau mengkhitankan anak laki-laki. Disamping itu, Kesenian Ebeg juga digelar pada upacara-upacara pada bulan Suro, bagi yang hidup dipesisir pantai, biasanya untuk rangkaian acara sedekah laut, dan bagi masyarakat yang berada jauh dari pantai, Ebeg juga digelar untuk acara Sedekah Bumi.

Namun, dengan kemajuan Zaman, pagelaran Ebeg ini sekarang bisa digelar kapanpun, tidak hanya untuk upacara-upacara tertentu.

Dan lebih lagi, Kesenian Ebeg ini menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri bagi daerah yang masih memiliki banyak grup kesenian Ebeg, seperti Cilacap, maka Kesenian Ebeg sebenarnya dapat digunakan untuk mendongkrak Wisata di Cilacap.

Atraksi Ebeg

Layaknya sebuah pagelaran, Kesenian Ebeg juga memberikan sebuah atraksi yang memberikan kekaguman tersendiri. Atraksi ini diawali dengan tarian awal, yang menampilkan beberapa penari Ebeg dengan lemah gemulai tubuhnya diiringi musik gamelan.
Inilah Sejarah Dan Perkembangan Kesenian Ebeg
Atraksi berikutnya adalah Babak Janturan. Di sini, Pemain akan "Mendem" atau "Wuru"(kesurupan).
Bentuk atraksi pada babak ini seperti misalnya makan Beling atau pecahan kaca, makan dedaunan yang belum matang, makan daging ayam yang masih hidup, berlagak seperti monyet, ular, dan lain-lain.

Atraksi in trance ini hanya dimainkan oleh pemain yang memiliki "indang" atau "pembantu".
Masing-masing pemain memiliki varian indang yang berbeda.

Di antaranya indang kethek (monyet), yang mengantarkan pemain pada kondisi in trance meniru perilaku monyet. Indang jaran, indang mayid, indang macan dan lain-lain.

Alat musik Ebeg

Kesenian Ebeg biasanya ditampilkan sambil diiringi musik calung Banyumasan atau gamelan banyumasan.

Ditabuh oleh Nayaga atau pengiring yang sudah menyatu dengan para penarinya.

Pada awalnya, Kesenian Ebeg hanya diiringi dengan alat musik yang disebut Bendhe. Alat musik ini memiliki ciri fisik seperti gong, tapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan terbuat dari logam.

Kemudian peralatan musik lain adalah Gendhing Banyumasan pengiring seperti kendang, saron, kenong, gong dan terompet.

Perkembangan terkini

Dengan adanya perkembangan dan kemajuan jaman, Pagelaran Kesenian Ebeg tidak lagi semata-mata hanya sebuah ritual untuk sebuah acara khusus seperti pada awal kemunculannya.

Namun, sekarang Kesenian Ebeg telah sedikit bergeser ke arah bisnis seni pertunjukan, itulah kenapa pembenahan dalam Ebeg pun segera dilakukan.

Penataan pada Ebeg yang dapat meliputi bentuk iringan, penghalusan gerak tari, kostum ataupun propertinya banyak dilakukan oleh seniman Banyumas.

Grup Ebeg

Dari beberapa sumber yang penulis dapatkan dan pernah penulis dengar, inilah grup-grup Kesenian Ebeg yang ada di Wilayah Banyumas dan sekitarnya.
1. Ebeg Asri
2. Ebeg Wahyu Panuntun
3. Ebeg Wahyu Krida Kencana
4. Ebeg Putra Jati Langgeng
5. Ebeg Tunas Muda
6. Ebeg Sekar Kencana
7. Ebeg Mekar Sari
8. Ebeg Endah Laras
9. Ebeg Wahyu Turonggo Jati
10. Ebeg Sekar Asih Pria Sejati
11. Ebeg Tunggul Aji Sukma
12. Ebeg Wahyu Bayu Aji
13. Ebeg Ningrat Budoyo
14. Ebeg Turangga Jaya
15. Ebeg Putra Brama Tunggal
16. Ebeg Wahyu Kalimasada Nitih Turonggo
17. Ebeg Cahya Turangga
18. Ebeg Asih Budaya
19. Ebeg Putra Taruna Wijaya
20. Ebeg Turangga Jaya
21. Ebeg Tri Manunggal Jaya
22. Ebeg Krido Budhoyo
23. Ebeg Wahyu Kencono
24. Ebeg Satria Pinayungan
25. Ebeg Putro Lanjar
26. Ebeg Sinar Budaya
Sebenarnya, masih banyak sekali grup Kesenian Ebeg yang ada, namun karena keterbatasan penulis, hanya itu yang dapat kami sebutkan.

Silakan bagi anda yang mengetahui daftar nama-nama grup ebeg yang ada di wilayah Banyumas, Cilacap dan sekitarnya, Hubungi Admin Melalui Form Kontak agar dapat kami tambahkan ke dalam artikel ini agar Kesenian Ebeg dapat lebih dikenal oleh masyarakat Dunia.

Atau, jika anda ingin mempromosikan Grup Kesenian Ebeg Anda, silakan Buat artikel Promosinya berisi Profil Grup Ebeg Anda dan kirimkan ke admin, juga melalui form kontak. Gratis..!!

Terakhir, admin mohon maaf jika ada banyak ulasan yang salah yang terdapat dalam artikel ini, terutama pada kasepuhan dan penggiat Kesenian Ebeg yang lebih mengetahui seluk-beluk Kesenian Ebeg. Kami siap untuk merevisi jika anda memberikan masukan-masukan kepada admin Ngapaak.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Inilah Sejarah Dan Perkembangan Kesenian Ebeg"

Posting Komentar

Terimakasih mengirim komentar, Anda akan mendapat tanggapan dari kami secepatnya, Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel